Kekayaan Suvarnadvipa yang juga disebut Suvarna¬bhumi (bumi emas)
tercermin ketika 600.000 biji emas yang disumbangkan maha-raja Palembang
demi pembangunan kuil Tao di Kanton pada tahun 1079 (Wolters, 1970:15).
Setelah memenangi pertempuran yang sejarah mencatatnya sebagai ” Brubuh Mojosemi “, dan menyatukan kadipaten Carang soko dan Parang Garuda serta panewon Mojo Semi, Kembang Joyo akhirnya memilih membuka hutan Kemiri untuk pusat pemerintahannya (untuk cerita babad pati lengkap, lain kali boleh berbagi lagi)