Oleh : Cahyadi Takariawan
Tata kembali rumah anda. Dengan barang-barang dan perabotan yang sama, kita bisa memberikan nuansa yang berbeda untuk keindahan rumah. Ruang keluarga bisa ditata ulang penempatan barang-barangnya, ruang tamu ditata ulang penempatan kursinya. Dimana meletakkan televisi, dimana meletakkan komputer, dimana meletakkan rak buku, semua bisa ditata ulang, sehingga akan menghadirkan suasana yang baru di rumah yang lama.
*********************************************************************************************************
Anda pasti sudah sangat sering membaca kisah tentang pembelah kayu
berikut ini. Dahulu kala, seorang lelaki yang memiliki fisik kuat
melamar pekerjaan ke sebuah pabrik pengolahan kayu. Ia diterima sebagai
tukang pembelah kayu dan mendapatkan bayaran sesuai keinginan. Ia pun
sangat bergembira dan bersemangat, karena bayaran yang didapatkan cukup
besar dan sangat berarti baginya.
Pimpinan pabrik memberi ia gergaji dan menunjukkan batang kayu yang
harus dibelah. Pada hari pertama bekerja ia bisa membelah 21 batang
kayu. “Hebat ! Kamu mampu membelah 21 batang kayu. Jika kamu bisa
mempertahankan, nanti di akhir pekan kamu akan mendapatkan bonus,” kata
pimpinan.
Mendengar janji bonus, lelaki itu semakin bersemangat bekerja. Namun
pada hari kedua kerja, ia hanya bisa membelah 19 batang kayu. Hari
ketiga ia berusaha semakin keras, namun hanya bisa membelah 17 batang.
Hari keempat prestasinya turun lagi, ia hanya mampu membelah 15 batang.
Hari demi hari semakin sedikit batang kayu yang bisa ia belah.
“Mengapa aku bisa kehilangan prestasi? Padahal tubuhku sangat kuat,”
pikir pembelah kayu. Ia pun menemui pimpinan dan meminta maaf atas
kinerjanya yang semakin menurun. Ia tidak tahu apa yang terjadi.
“Kapan terakhir kali kamu mengasah gergajimu?” tanya pimpinan.
“Mengasah gergaji? Saya tak punya waktu untuk mengasah kapak. Saya sibuk membalah kayu dan tidak berpikir untuk mengasahnya….”
“Berhentilah sejenak. Asah gergajimu, dan kamu nanti akan mendapatkan hasil yang semakin baik”, kata pimpinan.
Kisah di atas memang sangat inspiratif. Jebakan rutinitas bisa
membuat kita kehilangan kemampuan berprestasi. Bekerja membelah
batang-batang kayu membuat jenuh, gergaji menjadi tumpul, dan prestasi
kerja pun cenderung menurun. Maka harus ada waktu untuk berhenti
sejenak, mengasah gergaji, istirahat dari rutinititas, dan mengumnpulkan
kembali semangat serta tenaga.
Kita semua memerlukan jeda, untuk merenung, berpikir, berkontemplasi,
dan mengambil energi baru dalam kehidupan. Jika tidak menyempatkan
waktu untuk mengasah “gergaji” kita, justru akan membuat kita menjadi
tumpul, jenuh dan kehilangan kemampuan untuk mengukir prestasi.
Jebakan Rutinitas Berumah Tangga
Dalam kehidupan berumah tangga, sangat banyak jebakan rutinitas di
dalamnya. Menjadi suami, seringkali hanya melakoni rutinitas kehidupan
keseharian. Bangun pagi, membaca koran, sarapan, berangkat kerja, makan
siang, pulang kerja, makan malam, tidur, dan begitu seterusnya.
Mengerjakan hal-hal sama yang berulang setiap hari.
Menjadi isteri juga melakoni rutinitas yang menjenuhkan. Bangun pagi,
menyiapkan sarapan, mengurus keperluan anak berangkat sekolah, bekerja,
menemani anak belajar di rumah, tidur, dan begitulah yang selalu
terjadi setiap hari. Mengerjakan hal-hal sama setiap hari, sehingga
tidak ubahnya menjadi mesin yang mekanis.
Ketika suami dan isteri berada dalam situasi meknistik setiap hari,
karena mengerjakan rutinitas yang membosankan, akan mudah memunculkan
kejenuhan. Cinta dan kasih sayang antara suami dan isteri semakin lama
bisa semakin meredup, tergilas oleh jebakan rutinitas keseharian.
Kehangatan hubungan suami dan isteri, perlahan bisa mengalami kejenuhan
dan kejumudan.
Perhatikan, betapa banyak hal-hal yang bisa menjebak kita untuk
mengalami kejenuhan. Rumah tidak berubah, sejak sepuluh tahun terakhir
tidak ada renovasi sama sekali. Tidak ada pembaruan cat, tidak ada
perubahan tata letak barang-barang, tidak ada perubahan fungsi ruang.
Dari dulu sejak pertama kali menempati rumah, semua serba tetap. Kamar
tidur, ruang tamu, ruang keluarga, semua tetap seperti sedia kala. Masuk
rumah selalu melihat hal yang sama.
Berhenti Sejenak, Hangatkan Cinta
Ambil waktu liburan bersama, misalnya saat anak-anak libur sekolah.
Liburan tidak selalu harus melakukan perjalanan jauh ke tempat wisata.
Apalagi ketika kondisi ekonomi sedang tidak mendukung. Cukuplah liburan
di rumah saja, untuk menata ulang seluruh bagian ruangan. Bicarakan
bersama bagaimana penataan ruang, penataan barang-barang, pembaruan cat,
pilihan warna cat untuk bagian depan rumah, untuk bagian ruang
keluarga, untuk kamar tidur, dan lain sebagainya.
Tata kembali rumah anda. Dengan barang-barang dan perabotan yang
sama, kita bisa memberikan nuansa yang berbeda untuk keindahan rumah.
Kamar tidur bisa ditukar, kamar tidur anak-anak dipindah ke kamar tidur
orang tua, sementara orang tua menempati kamar tidur tamu. Ruang
keluarga bisa ditata ulang penempatan barang-barangnya, ruang tamu
ditata ulang penempatan kursinya, dan lain sebagainya. Dimana meletakkan
televisi, dimana meletakkan komputer, dimana meletakkan rak buku, semua
bisa ditata ulang, sehingga akan menghadirkan suasana yang baru di
rumah yang lama.
Saya termasuk orang yang senang memindah-mindah barang, membuat
perubahan fungsi ruang, dan menata ulang semua ruangan. Di rumah yang
sama, suasananya sering berbeda-beda. Tetangga yang sering membantu saya
dalam angkat-angkat barang saat memindah tempat, berkomentar penuh
keheranan. “Saya sudah mengangkat almari ini puluhan kali”, katanya.
Ketika saya mengubah posisi almari dan perabotan rumah lainnya,
sekaligus bisa membersihkan semua bagian yang jarang disapu karena
tertutup perabotan. Dengan demikian, selain membuat suasana yang
berbeda, sekaligus membersihkan semua bagian ruangan. Saya bisa
menghabiskan waktu empat hari berturut-turut untuk menata ulang dan
membersihkan semua bagian ruangan. Memang memerlukan tenaga ekstra,
namun hasilnya sangat memuaskan. Tampak suasana baru di rumah yang lama.
Jangan lupa, libatkan semua anggota keluarga dalam menata rumah,
sehingga sekaligus menjadi kegiatan liburan yang mengasyikkan bagi
mereka. Kadang ketika memindah-mindah barang, mereka menemukan berbagai
permainan atau perlengkapan sekolah yang dulu dianggap hilang. Mereka
akhirnya asyik bermain dengan permainan lama yang ditemukan kembali di
bawah almari atau di bawah bed tempat tidur.
Ini hanyalah contoh sederhana menghindarkan diri dari jebakan
rutinitas yang menjenuhkan. Berhenti sejenak, tata ulang rumah anda.
Disana anda akan mendapatkan kehangatan cinta.