Inovasi And Efisiensi

Di kalangan dunia bisnis di kenal jargon Innovation or Die, artinya inovasi atau mati.

Dalam situasi persaingan yg makin kompetitif jargon diatas semakin menunjukkan kebenarannya. Banyak perusahaan raksasa seperti Nokia, Kodak yg menemui ajalnya karena tidak melakukan inovasi sehingga digilas oleh kompetitor.

Dalam dunia bisnis yg lebih kecil inovasi tetap merupakan aktivitas yg wajib dilakukan agar tidak ditinggalkan konsumen. Di SPBU Dago atas memberikan satu contoh menarik bagaimana mereka berinovasi sehingga lebih efisien dan produktif.

Dulu pelayanan untuk pengisian bahan bakar baik untuk konsumen motor dan mobil semua di layani oleh karyawan SPBU. Jadi diperlukan karyawan yg sangat banyak untuk melayani lebih dari 9 unit pengisian. Klu 1 unit perlu 2 orang maka paling tidak diperlukan 18 karyawan untuk 3 shift pelayanan SPBU selama 24 jam. Khusus untuk unit pengisian bahan bakar motor mungkin perlu sekitar 8 orang.

Sekarang mereka mengembangkan, khusus un tuk pengisian bahan bakar motor, sistem self service dan pembayaran tersentralisir. Jadi setiap konsumen harus antri melakukan pembayaran pembelian bensin sebelum mengisi bahan bakar. Setelah membayar mereka akan mendapatkan struk. 

Setelah itu mereka maju ke arah unit pengisian bensin dan men scan struk tadi, dan melakukan pengisian bahan bakar sendiri sesuai dengan nilai pembelian yg tertera di struk. Tinggal memilih pertalite atau pertamax.

Model ini disamping lebih cepat, lebih efisien juga mengurangi cost karyawan. Dengan model seperti ini hanya perlu 3 orang tenaga kerja dari sebelumnya 8 orang karyawan. Dari segi pengeluaran, SPBU bisa menghemat 5 orang karyawan senilai17,5 juta perbulan atau setara 210 juta dalam 1 tahun. Jumlah yg cukup besar penghematannya.

Inovasi tidak hanya wajib di didunia bisnis. Dalam pengelolaan masjid seperti masjid Salman ITB juga perlu selalu dilakukan inovasi agar tetap dicintai para jamaah dan customer. 

Banyak bidang yg bisa di lakukan inovasi misalnya peningkatan kualitas air wudhu, pemanfaatan sel surya untuk keperluan energi yg sustainable, fund raising, penggalangan infak, pemanfaatan lahan masjid, pemanfaatan space yg efisien, dan pengembangan karir karyawan.

Wakaf Salman sendiri selalu berusaha untuk mendukung inovasi di Masjid Salman diantaranya pengembangan urban farming, peningkatan kualitas air wudhu dengan filtrasi sehingga bebas lumpur, rencana pengembangan energi surya untuk keperluan seluruh masjid Salman, fasilitas wudhu untuk difable, renovasi tempat wudhu putra dan putri, menyediakan air aqua gratis melalui mesin RO, reverse osmosis, untuk mahasiswa dan jamaah, pengembangan fund raising digital untuk wakaf bekerja sama lbh 5 platform seperti gopay, ovo, berbagi berkah, shopee, link aja, postpay, peningkatan kualitas HRD bekerja sama dgn konsultan HRD, dan pengembangan kader wakaf melalui program Nazhir Muda. Itu semua adalah langkah kecil untuk selalu berinovasi agar semakin baik dan tidak ditinggalkan oleh customer yaitu para wakif, donatur dan jamaah.

Oleh : Hari Utomo, Wakaf Salman.