Seputarmuria.com, PATI – Revolusi Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi digital. Manusia semakin dimudahkan dalam hal aksesibilitas terhadap segala hal. Di lingkup rumah, banyak sekali perangkat elektronik yang masih dikontrol secara manual (menggunakan saklar) contohnya lampu.
Berangkat dari hal itu, 2 mahasiswa jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Pati (STTP) semester 3 ini menciptakan sebuah perangkat yang bisa dikendalikan melalui aplikasi di smartphone. Perangkat tersebut dinamakan Smart Fitting yang berfungsi sebagai tempat/gantungan lampu sekaligus menyalakan dan mematikannya via smartphone.
Adalah Yulianto dan Dirjo Sugiyanto, ia mengatakan bahwa smart fitting ini berfungsi untuk rumah lampu yang biasa dipasang di atas langit – langit rumah.
“Untuk mengendalikan atau mengontrol lampu itu (red, menghidupkan dan mematikan) menggunakan aplikasi yang didapat di playstore. Ataupun dengan custom dari kami sendiri sebagai pembuatnya”, ujar Yulianto.
Yulianto menjelaskan, agar bisa mengendalikan lampu, hanya tinggal membuka aplikasi yang telah di design sendiri. Yang mana aplikasi ini sebagai media komunikasi antara smart fitting dengan gadget.
“Pertama harus kita aktifkan dulu hotspot nya dari gadget. Namun sebelumnya, username dan password hotspot harus disamakan dengan komponen program di dalam smart fitting itu agar dapat terkoneksi”, paparnya.
Setelah hotspot aktif, lanjut Yulianto, kemudian membuka aplikasi. Ia menyebut bahwa dalam mengendalikan smart fitting itu terdapat dua metode dalam aplikasi tersebut yakni dengan saklar (melalui gadget) dan dengan perintah suara.
“Untuk menyalakan melalui saklar itu mudah tinggal kita klik tombolnya maka lampu akan hidup. Dan kita klik lagi lampu pun mati. Sedangkan untuk perintah suara, kita ketuk ikon nya lalu kita bilang ‘nyalakan lampu’, lampu pun hidup. Sebaliknya, untuk mematikan, kita ketuk ikon nya lalu bilang ‘matikan lampu’ dan lampu mati”, jelasnya.
Ia mengatakan ada sejumlah komponen utama yang di pasang di dalam smart fitting itu agar dapat dikendalikan dengan gadget. Yaitu, power supply 5 volt yang bisa didapatkan dari charger – charger hp maupun toko komponen. Ini berfungsi menyuplai tegangan untuk modul wi – fi kemudian modul relay dan fitting.
“Cara kerjanya ialah, kita menggunakan hotspot dan modul wi-fi yang ada di perangkat (fitting smart) sebagai penerimanya. Jadi gadget kita sebagai pemancar, dan smart fitting itu sebagai penerima. Agar dapat terkoneksi, harus kita samakan username dan password di hotspot (gadget) serta modul wi-fi nya. Modul wi-fi ini kita setting dulu atau kita program dengan software. Lalu kita setting agar nama dan passwordnya sama dengan hotspot”, paparnya.
Menambahkan apa yang disampaikan oleh Yulianto, Dirjo menyebut bahwa sistem kerja smart fitting itu memang membutuhkan komponen charger agar dapat mengeluarkan tegangan sebesar 5 volt. Hal itu untuk dapat menyuplai tegangan ke dalam modul esp8266.
“Setelah diprogram, itu kan tersedia banyak output, dari D1 sampai D sekian, output per channel nya. Namun karena yang digunakan cuma 1 smart fitting, maka yang disuplay pun hanya 1 channel”, ucapnya.
Untuk menjalankan smart fitting ini memang tidak membutuhkan paket data. Cukup dengan hotspot. Namun, jangkauan smart fitting ini dapat diaktifkan tidaklah jauh, yaitu kisaran 100 meter saja. Jika diluar jangkauan tersebut, baru membutuhkan bantuan jaringan seluler / paket data. Selama hotspot dan modul wi-fi nya terkoneksi, lampu pun akan terus hidup.
Sementara itu, pembimbing sekaligus dosen di STTP Mugi menyampaikan rasa bangganya terhadap 2 mahasiswa tersebut. Karena menurutnya hal ini sebagai bentuk kepekaan mahasiswanya terhadap salah satu hal yang dibutuhkan dalam masyarakat.
“Terlebih kita saat ini ada di era revolusi industri 4.0. Ini juga membuktikan bahwa mereka dapat mengintegrasikan antara kebutuhan masyarakat dengan jurusan yang mereka ambil. Sehingga orientasi jurusan teknik elektro memang untuk menghasilkan produk yang berguna bagi masyarakat”, katanya.
Ia mengungkap bahwa dalam menciptakan smart fitting tersebut, membutuhkan riset selama 3 bulan hingga dapat menghasilkan smart fitting ini juga 3 bulan, jadi total 6 bulan. Selain itu, dengan smart fitting, mampu menyalakan lampu hingga berdaya 500 watt.
“Dengan smart fitting ini, kita hanya menggantikan fungsi saklar konvensional ke Hp. Karena ini sifatnya masih dasar ya, jadi apabila listrik padam lampu di smart fitting ini pun ikut padam. Intinya ialah dapat menyalakan dan mematikan lampu melalui Hp”, tuturnya.
Berdasarkan survey ke masyarakat, kedepan akan dilakukan pengembangan. Jadi tidak hanya untuk fitting saja melainkan untuk panel yang fungsinya dapat mengontrol AC maupun yang lain. (Er)
Sumber :
https://www.seputarmuria.com/keren-ciptakan-smart-fitting-mahasiswa-ini-nyalakan-lampu-melalui-smartphone/
Sumber :
https://www.seputarmuria.com/keren-ciptakan-smart-fitting-mahasiswa-ini-nyalakan-lampu-melalui-smartphone/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar