Oleh : Prof. Mikra
Pendahuluan
Lampu PJU (penerangan jalan umum) harusnya selalu menyala di malam hari untuk memberikan penerangan kepada pengguna jalan. Biaya listrik untuk lampu PJU telah dibayarkan oleh setiap pelanggan PLN setiap bulannya, bersamaan dengan pembayaran tagihan PLN atau pembelian token.
Namun di beberapa lokasi sering lampu PJU tidak menyala dengan alasan untuk penghematan, khususnya di jalan-jalan yang jarang dilewati di malam harinya. Alasan ini sepintas dapat diterma.
Tetapi bagaimana kalau ada masyarakat yang melewati jalan tersebut? Mereka telah membayar biaya listrik untuk lampu, tetapi lampu tidak menyala. Resiko kejahatan bisa muncul dalam kondisi demikian.
Mungkin salah satu solusi adalah lampu lampu PJU hanya menyala jika ada masyarakat yang lewat. Jika tidak ada yang lewat maka lampu mati. Ini mungkin solusi terbaik. Penggunaan listrik tetap hemat, namun masyarakat yang lewat, tetap mendapat penerangan. Lalu bagaimana caranya?
Saya coba solusi yang mungkin amat sangat sederhana. Solusinya begini. Tiap lampu PJU dilengkapi dengan switch yang dapat dinyalakan secara remote. Switch tersebut terdiri dari receiver gelombang radio dan relay yang ditempatkan di tiap tiang lampu. Penduduk sebaiknya memiliki remote control untuk mengirim sinyal ke receiver yang ada di tiang lampu.
Ketika receiver menerima sinyal dari remote control yang dipencet maka lampu PJU menyala dalam selang waktu tertentu (misalnya 1 menit). Setelah itu lampu mati kembali. Jadi, ketika melewati lokasi yang lampunya mati, pengguna jalan tinggal menekan tombol remote control sehingga lampu PJU di sekitarnya akan menyala sekitar 1 menit.
Ketika lampu telah mati dan yang bersangkutan masih ada di sekitar itu, maak dia menekan kembali tombol sehingga lampu PJU sekitarnya menyala kembali selama 1 menit. Gambar 1 adalah ilustrasi proses penyalaan lampu.
Gambar 1 Ilustrasi proses penyalaan lampu.
|
Alat/Bahan
Mengingat fungsi di atas maka alat yang dibutuhkan dalam rancangan ini adalah:
1) Pasangan transmitter dan receiver gelombang radio.
Seperti pada Gambar 2. Komponen ini sudah berkali-kali saya gunakan. Untuk aplikasi yang lebih teliti, mungkgin perlu membuat pasangan transmitter dan receiver pada frekusian tertentu sehingga tidak terganggu dengan frekuensi alat lainnya.
Gambar 2 Pasangan transmitter dan receiver
yang dapat dibeli di olshop
|
2) Relay
Seperti pada Gambar 3. Ini juga dapat dibeli di olshop
3) Arduino UNO
(Gambar 4) untuk mengontrol penyalaan lampu dan melakukan perhitungan lama waktu penyalaan lampu.
Perancangan
Dalam perancangan ini sata tambahkan fitur lain. Di samping untuk menyalakan lampu, sistem ini juga digunakan untuk menyalakan alarm. Jadi, pada tiang lampu PJU juga dipasang alarm yang dinyalakan juga dengan remote control.
Jika pengguna jalan hanya ingin penerangan maka yang bersangkutan menekan tombol lampu pada remote control sehingga lampu menyala.
Namun, jika suatu saat ada tindak kejahatan maka dia dapat menekan tombol alarm sehingga alarm (sirine) pada tiang lampu menyala. Dengan cara ini maka pengguna jalan dapat terhindar dari kejahatan.
Karena remote control di atas memiliki 4 tombol, maka saya menggunakan dua tombol saja, yaitu tombol A dan tombol D. Tombol B dan C saya tutup seperti pada Gambar 5. Tombol A digunakan sebagai tombol lampu dan tombol D sebagai tombol alarm. Kita dapat membuat cashing baru yang lebih bagus.
Gambar 5 Remote contol
yang menyisakan tombol A dan D.
|
Gambar 6 Rangkaian receiver
|
Semua rangkaian receiver saya masukkan ke dalam paraloin 3 inci sehingga aman dari hujan dan gangguan lainnya. Gambar 7 adalah receiver dan remore control.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat sebagai berikut:
- Jika tombol lampu dipencet maka lampu menyala selama 1 menit.
- Jika toimbol sirine dipencet maka sirine bersama lampu menyala selama 1 menit.
- Jika saat lampu menyala, ditekan tombol sirine maka sirine menyala selama 1 menit dan lampu tetap menyala.
- Jika ternyata salah menekan tombol sirine (harusnya tidak ditekan) sehingga serine menyala, maka sirine dapat dimatikan dengan menekan tombol sirine sekali lagi.
Semua proses ini dikontrol dalam program Ardunio. Program Arduno ditampilkan di akhir tulisan ini.
Uji Coba
Saya uji coba alat di rumah.
- Sebagai contoh lampu PJU saya gunakan lampu merah. Sebagai pengganti sirine saya gunakan lampu bohlam.
- Receiver, lampu, dan sirine saya pasang pada tiang bambu di padar rumah.
- Gambar 8 adalah kondisi sebelum tombol ditekan. Lampu dan sirine (bohlam) mati.
- Gambar 9 adalah koniosi ketika tombol lampu ditekan. Hanya lampu yang menyala.
- Gambar 10 adalah kondidi ketika tombol sirine ditekan. Lampu dan sirine menyala bersamaan.
Gambar 8 Lampu dan sirine (bohlam) mati
sebelum tombol ditekan.
|
Gambar 9 Hanya lampu yang menyala
ketika tombol lampu ditekan.
|
Gambar 10 Lampu dan sirine menyala
bersamaan ketika tombol sirine ditekan.
|
Program Arduino
// definise nomor-nomor pin
//
const int tombolLampu = 8;
const int tombolSirine = 9;
const int nyalaLampu = 11;
const int nyalaSirine = 12;
int Lampu = LOW;
int Sirine = LOW;
int i,j;
//
void setup() {
// set up modus pin-pin
//
pinMode(tombolLampu, INPUT); // mendeteksi tombol lampu ditekan
pinMode(tombolSirine, INPUT); // mendeteksi tomol sirine ditekan
pinMode(nyalaLampu, OUTPUT); // mengirim sinyal untuk menyalakan lampu
pinMode(nyalaSirine, OUTPUT); // mengirim sinyal untuk menyalakan sirine
}
void loop()
{
//
digitalWrite(nyalaLampu, LOW); // saat start lampu dimatikan
digitalWrite(nyalaSirine, LOW); // saat start sirine dimatikan
delay(100);
//
Lampu = digitalRead(tombolLampu); // baca tombol lampu apakah dipencet atau tidak
Sirine=digitalRead(tombolSirine); // baca tombol sirine apakah dipencet atau tidak
if (Lampu == HIGH)
{
digitalWrite(nyalaLampu, HIGH); // jika tombol lampu dipencet maka nyalakan lampu
for (i=1;i<=60;i++) // tunggu selama 1 menit
{
Sirine=digitalRead(tombolSirine); // baca tombol sirine
if (Sirine == HIGH)
{
digitalWrite(nyalaSirine,HIGH); // jika tombol sirine ditekan maka nyalakan sirine
Sirine = LOW;
delay(1000);
for (j=1;j<=60;j++)
{
Sirine=digitalRead(tombolSirine); // cek lagi tombol sirine untuk kondisi salah pencet
delay(1000);
if (Sirine == HIGH)
{
digitalWrite(nyalaSirine,LOW); // jika tombol sirine ditekan kembali karena salah pencet maka sirine dimatikan
break;
}
}
}
delay(1000);
}
}
if (Sirine == HIGH)
{
digitalWrite(nyalaSirine,HIGH); // jika tobol sirine ditekan maka nyalakan sirine
digitalWrite(nyalaLampu, HIGH); // nyalakan lampu juga
Sirine = LOW;
delay(1000);
for (j=1;j<=60;j++)
{
Sirine=digitalRead(tombolSirine); // cek tombol sirine kalau kemungkinan salah pencet
delay(1000);
if (Sirine == HIGH)
{
digitalWrite(nyalaSirine,LOW); // jika tombol sirine dipencet kembali akibat salah pencet maka matikan kembali sirine
break;
}
}
}
Sirine = LOW;
Lampu = LOW;
}
Sumber gambar fitur: radarlampung.co.id
======================================================
Prof. Mikra
I am a professor of Physics in Bandung Institute of Technology. Previously, my research topics are related to nanomaterials synthesis, characterization, and application. But at present, I am interested in interdisciplinary physics.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar